Rabu, 25 Januari 2017

Biji, benih,bibit

Biji, benih dan bibit merupakan istilah yang hampir sama sehingga sering rancu dalam penggunaannya. Wirawan dan Wahyuni (2002) menyajikan pengertian sebagai berikut :

Biji : salah satu bagian tanaman yang berfungsi sebagai unit penyebaran (dispersal unit) perbanyakan tanaman secara alamiah
Benih : biji tanaman yang telah mengalami perlakuan sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman
Bibit : benih yang telah berkecambah Pembibitan/pesemaian menurut Sunaryono & Rismunandar, 1984 ialah menabur atau menyebartumbuhkan atau menanam biji/benih pada suatu tempat khusus yang memenuhi persyaratan-persyaratan untuk tumbuhnya biji atau benih hingga diperoleh perkecambahan atau pertunasan (bibit) yang cepat dan baik
tumbuhnya. kegiatan menanam benih atau bibit ini bersifat sementara di lokasi pembibitan, di mana tanaman muda (semai) ini dipelihara sampai saat dipindahkan ke lapangan.
Tujuan pembibitan adalah untuk menyiapkan benih yang berbentuk biji hingga menjadi bibit atau tanaman muda yang siap ditanam di lahan.

sumber : https://mgmpagrominapacitan.wordpress.com/2012/06/08/pengertian-biji-benih-dan-bibit/

pengertian pertanian

 PENGERTIAN PERTANIAN

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.[1] Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, teknik pertanian, biokimia, dan statistika juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. "Petani" adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian

Macam macam pupuk

Jenis Dan Macam Pupuk Pada Tanaman Pertanian 

 Pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara pada komplek tanah, baik langsung maupun tak langsung dapat menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Tujuannya untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan tanaman.
Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yamg mengandung satu atau lebih  hara tanaman. Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara  bagi tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di alam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm), Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm).
Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa, fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya.
Berdasarkan asalnya dibedakan :
  1. Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.
  2. Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.
Berdasarkan senyawanya dibedakan :
  1. Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].
  2. Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.
Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
  1. Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut.
  2. Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).
Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan :
  1. Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
  2. Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.
Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan :
  1. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya Za dan urea.
  2. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.
Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan :
  1. Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja : NPK, nitrophoska, gandasil.
  2. Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplet, metalik.
  3. Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil, bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).
Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan sebagai berikut :
Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
Pupuk Nitrogen
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
  • Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
  • Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
  • Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea.
Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut.
  1. Pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 47% nitrogen (paling tinggi dibandingkan dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah diserap oleh tumbuh-tumbuhan. FORMULA urea : 2NH3(g) +CO2(g) CO(NH2)2(s) +H2O (l)
  2. pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang mengandung 21% nitrogen.
  3. Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.
  4. Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)], mengandung 23-26% nitrogen.
  5. Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15% nitrogen.
  6. Pupuk Fosforus
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses:
  1. respirasi dan fotosintesis
  2. penyusunan asam nukleat
  3. pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
  4. Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
  5. Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.
Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.
Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :
  1. pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.
  2. Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.
  3. Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)
  4. Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)
  5. Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah
  1. Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.
  2. Mempercepat metabolisme unsure nitrogen,
  3. Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.
Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:
  1. pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung 53% K2O).
  2. Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).
  3. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).
Kadar unsure hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).
Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam.
Pupuk diberikan agar tanaman (tumbuhan yang diusahakan manusia) dapat  tumbuh, berkembang dan menghasilkan sesuai yang diharapkan. Manusia selalu menuntut lebih terhadap kemampuan tanaman. Rekayasa genetik dan lingkungan di lakukan agar tanaman memberikan kinerja yang lebih baik.  Dengan bantuan hasil tanaman tersebut, unsur yang semula berada dalam tanah masuk ke dalam tubuh manusia.
Tumbuhan tidak memerlukan pupuk. Karena tumbuhan mampu mengambil unsur hara yang tersedia di lingkungan hidupnya. Pada lahan yang tidak terusik manusia, kesuburan tanah selalu meningkat, karena terjadi pelonggokan materi dan energi di tempat tersebut. Mineral dari jeluk yang lebih dalam diangkut ke daun dan digugurkan ke permukaan tanah. Gas-gas di udara terutama CO2 dijerat dan digunakan sebagai penyusun tubuh tumbuhan.  Tumbuhan selalu hidup bersama dengan lelembut (mikrobia). Serasah tumbuhan menjadi makanan dan sumber energi bagi lelembut tersebut untuk terus bekerja. Hasil perombakan digunakan kembali oleh tumbuhan. Interaksi mineral dan bahan organik yang terus menerus itu, akan diikuti ketersedian hara dan lengas yang makin besar,  sehingga memberikan lingkungan yang terbaik bagi tumbuhan.
Semakin berkurang usikan manusia terhadap suatu lahan, maka lahan tersebut akan bertambah subur. Sebaliknya, semakin banyak usikan semakin banyak pula masukan yang harus diberikan agar lahan tetap subur. Semakin intensif lahan dikelola, semakin banyak pula pupuk yang diperlukan.
Tanaman diberikan pemupukan, jika :
  1. Tanah miskin hara
  2. Pertumbuhan tanaman terhambat walaupun sudah dilakukan penyiangan dan ditemukan gejala kekurangan unsur hara.
  3. Pertumbuhan tanaman perlu dipercepat untuk mengurangi resiko akibat persaingan dengan gulma.
  4. Ingin meningkatkan hasil pertambahan pertumbuhan (riap volume) per satuan luas pada akhir daur.
Sifat pupuk erat kaitannya dengan keadaan atau kondisi pupuk, terutama mengenai warna, ketahanan pupuk, ukuran pupuk dan bentu pupuk. Bentuk sifat pupuk pada umumnya adalah sebagai berikut:
  1. Higroskopisitas
mudah tidaknya pupupk menyerap uap air yang ada diudara. Pupuk yang higroskopis kurang baik karena mudah menjadi baasah atau mencair bila tidak tertutup rapat atau terkena udara bebas, seperti Urea akan mudah menjadi mudah rusak kalau tidak disimpan dengan baik. Untuk mengurangi higroskopisita tersebut biasanya pupuk dibuat menjadi butir-butir sehingga permukaannya yang lebih menarik air menjadi berkurang.
  1. Kelarutan
menunjukkan mudah tidak nya pupuk larut dalam air dan mudah tidaknya unsure yang terdapat dalam pupuk diambil oleh tanaman. Umumnya pupuk N dan K mudah larut dalam air, sedangkan pupuk P dapat dibedakan menjadi mudah larut dalam air dan larut dalm asam keras (Fosfat alam).
  1. Daya kristalisasi
merupakan kelembaban dimana pupuk itu disimpan. Apabila suhu dan kelembaban rendah maka daya pengkristalan ini bias dikurangi dengan pemakaian bahan-bahan yang disebut kondisioner. Kondisioner ini diberikan pada saat pembentukkan pupuk.
  1. Segregasi
merupakan kemampuan suatu pupuk untuk tetap dalam keadaan butiran yang terpisah, hal ini diperlukan karena jika segregasi suatu pupuk tinggi maka pupuk tersebut akan mengumpul sehingga akan menyul;itkan untuk aplikasi pupuk tersebut.


 sumber : http://chyrun.com/jenis-macam-pupuk-tanaman-pertanian/

hama dan penyakit tomat


Hama dan penyakit tanaman tomat

Hama dan penyakit tanaman tomat
Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu faktor penting dalam usaha budidaya tanaman tomat. Serangan hama dan penyakit bisa menurunkan produktivitas panen atau bahkan menyebabkan kematian tanaman.
Pada kesempatan kali ini alamtani, akan menguraikan berbagai macam hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman tomat. Pengendalian yang tepat menolong kita untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.
Beberapa hama yang sering menyerang tanaman keluarga Solanaceae dijumpai juga pada tanaman tomat. Jenisnya bisa berupa ulat, kutu dan lalat. Sedangkan penyakit tanaman tomat bisa berupa layu, busuk, serangan virus dan bakteri. Berikut ini hama dan penyakit yang sering dijumpai dalam budidaya tanaman tomat di Indonesia.

Hama tanaman tomat

a. Ulat buah

Ulat buah (Helicoverpa armigera atau Heliothis armigera) menyerang daun, bunga dan buah tomat. Ulat ini membuat lubang pada buah tomat secara berpindah-pindah. Buah yang dilubangi akanmengalami infeksi dan membusuk.
Panjang tubuh ulat buah sekitar 4-5 cm dengan permukaannya berkutil dan dtumbuhi bulu. Warna ulat ini bervariasi dari mulai hijau, hijau kekuningan, kecoklatan hingga hitam. Pada bagian samping tubuh terdapat garis bergemlombang dengan warna yang lebih terang. Bentuk ngengatnya memiliki panjang 2 cm, dengan warna sayap bagian luar coklat dan bagian dalamnya putih.
Ulat buah dikendalikan dengan memungut manual ulat dan telurnya kemudian dibakar. Jaga kebersihan kebun dari gulma dan semak belukar. Dalam bentuk ngegat bisa dikendalikan dengan perangkap ultraviolet. Untuk penyemprotan gunakan jenis insektisida.

b. Ulat tanah

Ulat tanah menyerang pangkal batang dan tangkai daun. Batang yang terkena gigitan ulat tanah akan mudah patah dan mati. Selain itu, larva ulat buah menyerang permukaan daun pada tanaman tomat yang masih muda. Serangan ulat tanah biasanya menghebat di awal musim kemarau.
Bentuk tubuh ulat tanah lebih pendek dari ulat buah, panjangnya sekitar 2 cm. Warna ulkat tanah coklat tua dengan garis-garis dibagian sampingnya. Larva ulat buah berkembang dan bersembunyi di bawah permukaan tanah hingga kedalaman 10 cm. Larva akan keluar pada malam hari dan mulai menggiti tanaman tomat.
Ulat bisa dikendalikan dengan memunguti larva pada sore atau malam hari. Larva biasanya berkumpul di permukaan tanah. Pengolahan tanah yang baik bisa menekan perkembangan ulat tanah. Bila serangan menghebat bisa disemprot dengan insektisida.

c. Kutu daun hijau

Kutu daun hijau (Aphis sp.) merupakan vektor pembawa virus. Jadi, tanaman tomat yang dihinggapi kutu ini kan terkena penyebaran virus. Ukuran panjang kutu hijau sekitar 2 mm. Ada yang bersayap dan tidak bersayap. Kutu yang bersayap warna kepala dan dadanya coklat hingga kehitaman, bagian perutnya biasanya berwarna hijau kekuningan. Kutu yang tidak bersayap berwarna hijau kekuningan.
Daun yang terserang kutu hijau bervariasi, daun menjadi keriting dan kerdil, bentuknya melengkung ke bawah. Bisa juga daun menyempit seperti pita. Warna daun mozaik dan daun menjadi rapuh.
Untuk menekan perkembangan hama ini bisa dengan penggunaan mulsa plastik perak, kutu hijau tidak menyukai pantulan sinar matahari. Penyemprotan bisa memanfaatkan insektisida.

e. Lalat putih

Lalat putih (Bemisicia tabaci) atau disebut juga kutu kepul memiliki ciri berwarna putih, permukaan tubuhnya dilapisi tepung putih. Panjang lalat ini kurang lebih 1 mm, rentangan sayapnya sekitar 2 mm.
Tanaman tomat yang terserang lalat putih akan terlihat seperti terselubungi tepung putih. Bila disentuh tepung putih tersebut akan berhamburan. Akibat serangan hama ini pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan kerdil. Daun akan mengecil dan menggulung ke atas.
Perkembangan hama ini bisa dikendalikan dengan penggunaan mulsa jerami atau mulsa kuning. Selain itu bersihkan areal tanaman liar disekitar kebun. Penyemprotan bisa menggunakan insektisida.

f. Lalat buah

Lalat buah (Bactrocera sp.) panjang badannya sekitar 8 mm dengan sayap transparan warna tubuhnya hijau kehitaman. Dalam bentuk belatung muda berwarna putih, menjelang tua menjadi kekuningan panjangnya sekitar 1 cm. Belatung ini terletak dalam daging buah.
Buah tomat yang terserang lalat buah menjadi busuk, bila dibuka terdapat belatung. Pupa lalat buah hidup dipermukaan tanah. Untuk mengendalikan hama ini, adalah dengan melakukan pengolahan tanah yang benar. Balik tanah dengan dicangkul atau dibajak, dan biarkan terkena sinar matahari selama beberapa hari hingga pupua lalat mati.
Bisa juga denngan membuat perangkap untuk lalat jantan. Sehingga lalat betina tidak sempat dikawini dan populasinya menurun drastis. Buah yang terserang segera dipetik dan dibakar. Bersihkan gulma disekitar tanaman tomat.

Penyakit tanaman tomat

a. Layu fusarium

Penyakit layu fusarium disebabkan oleh serangan jamur Fusarium oxysporum. Jamur ini awalnya menyerang dari akar kemudian berkembang ke lewat jaringan pembuluh. Tanaman tomat yang terkena penyakit ini akan berubah menjadi layu dan mati.
Jaringan pembuluh yang terserang berwarna coklat dan menghambat aliran air dari akar ke daun. Sehingga daun dan batang atas menjadi layu.
Pada malam hari tanaman masih terlihat segar, begitu ada sinar matahari dan terjadi penguapan tanaman dengan cepat menjadi layu. Pada sore harinya, bisa kembali menjadi segar dan keesokan harinya akan layu kembali hingga pada akhirnya mati.
Untuk menghindari serangan penyakit ini gunakan benih yang resisten. Penggunaan mulsa plastik juga bisa menekan perkembangan jamur dalam tanah. Hindari budidaya tanaman tomat pada bekas lahan yang pernah terserang jamur ini. Berikan jeda yang cukup lama hingga bisa kembali ditanami tomat.

b. Busuk daun

Penyakit busuk daun disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans. Biasanya menyerang pada tanaman tomat di dataran tinggi. Gejala serangan pada daun terjadi bercak coklat hingga hitam. Awalnya menyerang ujung dan sisi daun, kemudian meluas ke seluruh permukaan daun hingga ke tangkai daun.
Tanaman yang terserang penyakit ini harus segera dicabut dan dibakar, jangan di kubur. Gunakan varietas unggul dan bebas jamur. Penyemprotan bisa menggunakan fungisida.

c. Busuk buah

Busuk buah disebabkan oleh cendawan Thanatephorus cucumeris. Penyakit ini menyerang buah tomat. Buah yang terserang akan terlihat bercak kecil berwarna coklat. Kemudian akan membesar, cekung dan bagian tengahnya retak.
Selain itu ada busuk buah yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum coccodes. Gejalanya terdapat bercak kecil berair, membulat dan cekung. Pada pangkal buah dekat tangkai terdapat bercak ungu.
Pengendalian adalah dengan menggunakan benih resisten. Sisa tanamn yang sakit tidak boleh dipendam tapi harus dibakar untuk memutus siklus hidup cendawan. Gunakan air untuk menopang tanaman tomat agar buah tidak menyentuh tanah. Lakukan rotasi tanaman bila serangan meluas semprot dengan fungisida yang berbahan aktif kaptafol.

d. Bercak bakteri

Penyakit bercak bakteri disebabkan oleh Xanthomonas vesicatoria. Penyakit ini bisa menyerang buah, daun dan batang tanaman tomat. Pada buah pada mulanya terlihat bercak berair dan berubah menjadi bercak bergabus. Daun yang terserang akan terlihat keriting dan mengering. Sedangkan batang yang terserang akan terlihat kerang memanjang berwarna keabu-abuan.
Pengendalian dilakukan dengan memilih benih unggul yang bebas penyakit. Rotasi tanama dengan yang berbeda keluarga bisa membantu menekan resiko serangan. Tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. Penyemprotan bisa menggunakan bakterisida yang mengandung antibiotik, gunakan dosis sesuai petunjuk.


sumber : http://alamtani.com/tanaman-tomat.html

budidaya tomat


Cara budidaya tanaman tomat dengan panen singkat : Lengkap

Agrotani.com – Tanaman tomat merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini memiliki nama latin (Lycopersicon esculentum L.) memiliki syarat tumbuh yang ideal kisaran suhu 20-27oC dengan curah hujan sekitar 750-1250 mg per tahun. Pada dasarnya tanaman ini bisa hidup normal dengan ketinggian kisaran 0-1500 m dpl.
Tomat memiliki hal unik karena tanaman ini bisa di golongkan kepada jenis sayuran ataupun buah – buahan. Manfaat yang terkandung pada buah atau sayuran tomat sangat banyak, bahkan di percaya masyarakat Amerika tomat sebagai pencegah penyakit dan penyembuh penyakit.
Sebelum anda membudidayakanya ketahui jenis varietas pada tanaman tomat. Seiringnya dengan perkembangan teknologi varietas, terdapat 400 jenis yang sudah ada dan terbilang unggul pada varietas. Contohnya varietas berlian, mutiara dan kada. Jenis varietas umumnya berbeda – beda tergantung pada kecocokoan tempat anda membudidayakanya, seperti yang di singgung di atas bahwa syarat tumbuh tanaman merupakan salahsatu faktor penentu.

Cara memilih benih tomat


Setelah anda mengetahui bagaimana sayarat tumbuh pada tanaman, lakukan penelitan yang pada lokasi anda, apakan lokasi anda sesuai dengan varietas yang anda akan tanam ? Hal ini sangat berpengaruh sekali pada pertumbuhan tomat yang akan anda tanam.
Persiapan tanam bisa anda lakuakan dengan perhitungan jumlah dan luas pada areal lahan. Benih dan varietas unggul bisa anda dapatkan di toko pertanian terdekat, baca pada tabel panduan untuk memecahkan tanaman tomet dari fase dormansi. Harga pada benih tomat pada umnya memerlukan biaya yang cukup tinggi. Jika kita kekurangan modal anda bisa mengantisifasi dengan membuat bibit sendiri.
Cara yang bisa anda lakukan adalah dengan memilih calon bibit dengan memilih buah tomat yang mulus dan paling baik segi ukuran yang besar dan tidak cacat.
buah Tomat

Berikut ini adalah cara membuat bibit tomat


  • Pilih buah tomat yang tua pada pohon
  • Potong dan pisahkan biji dari lendir yang menempel pada bagian biji menggunakan air
  • Rendam biji dalam air dan buang biji yang terapung, pilih biji yang tengglam
  • Seleksi selanjutnya adalah pemilihan pada bentuk yang seragam dan berbentuk baik seperti tidak keriput, tidak cacat, dan sehat.
  • Keringkan biji tomat pada terik matahari

Persemaian benih


Cara membuat benih tomat sangat mudah sekali, hal ini sangat mudah sekali karena dengan penyedia media tanam yang tidak terbilang sulit. Persemaian di rasa sudah siap ketika bibit sudah memiliki daun dan batang yang kuat.
Perajari untuk hal ini :
Anda bisa menggunakan polybag sebagai media persemaian. Media ini bertujuan untuk mengurangi resiko tanaman setres ketika transplanting ( pemindahan media tanam ). Pada bagian transplanting sangat lah sensitif, maka hati – hati ketika memindahkan bibit tomat ke lahan. Pada umumnya penyemain siap di pindahkan pada umur 35 – 40 hari.
Pada persemaian tomat anda bisa menggunakan dua cara :
  • Persemaian bedengan

Persemaian ini menggunakan barisan kecil yang di buat dengan larika, pada lekukan atau lubang seperti bedengan adalah tempat di mana biji tomat di letakan. Bariskan biji secara tersusun rapih dengan jarak 2 – 3 cm dan usahakan jangan saling bertumpukan satu sama lain. Untuk transplanting anda bisa menggunakan air yang berguna meluluhkan dan memisahkan benih dan tanah. Atau dengan cara mencokel pada bagian dasar tanah sehingga akar yang menempel tidak terputus.
  • Menggunakan polybag

Media persemaian polybag dapat anda isi menggunakan tanah yang sudah di campur dengan pupuk dasar, untuk proses pembuatan tanah persemaian mungkin anda sudah tahu bagai mana cara membuatnya. Beri lubang sedalam 1 cm dan masukan benik dan tutup menggunakan tanah semai. Siram 2 x sehari pada pagi hari dan sore hari.
Untuk pemindahan ke lahan anda bisa merobek plastik dan pisahkan plastik polybag dengan bibit, masukan bibit ke dalam lubang tanam di lahan.

Pengolahan tanah


Tanaman ini memiliki syarat tumbuh dengan pH 5,5 – 7. Jika tanah di lahan di rasa terlalu asam (<5,5), anda bisa menambahkan kapur kaptan atau kapur pertanian. Kapur ini berfungsi untuk menetralkan pH tanah.
Pembuatan bedengan untuk tomat anda bisa mencampurkan pupuk kompos atau pupk alami seperti pupuk kandan sebagai pupuk dasar untuk pengolahan ini, usahakan buat tanah segembur mungkin agar memudahkan pelakaran pada fase pertumbuhan tomat.
Bedengan bisa anda buat dengan ukuran 30 cm, lebar 1 meter dan panjang bedengan mengikuti kontruksi lahan. Jarak tanam yang di gunakan umumnya 30 – 40 cm. Biarkan terlebih dahulu tanah selama 1 minggu guna pupuk dasar yang anda taburkan bisa berkembang dengan tanah.
Pemupukan dasar tersebut di berikan 20 ton per hektar. Kemudian berikan pupuk TSP secukupnya kisaran 5 gram / tanaman. Kecuali anda ingin membudidayakanya secara organik anda tidak perlu menambahkan pupuk TSP atau bahan kimia lainya, bisa anda tambahkan pupuk dasar 30 – 40 ton per hektar.
Gunakan mulsa plastik hitam perak untuk menutup lahan bedengan, tujuanya adalah untuk menekan pertumbuhan gulma dan berguna pada saat musim kemarau yang mempertahankan kelembaban tanah. Diamkan lahan selama 1 munggu.

Penanaman bibit tomat


Beri lubang pada bedengan yang sudah di lapisi mulsa di atasnya, pembolongan mulsa bisa menggunakan alat khusus dengan diameter 5 – 7 cm. Dalam satu bedengan terdapat dua lajur lubang tanam, jarak antar lajur sebesar 70-80 cm dan jarak antar lubang dalam satu lajur 40-50 cm, kedalaman lubang tanam kira-kira 5-7 cm. Masukan bibit yang tadi anda semai dengan cara yang sudah di jelaskan di atas.

Pemeliharaan dan perawatan


Perawatan dan pemeliharaan pada tanaman tomat tergolong sangat sensitif pada serangan hama dan penyakit, apalagi jika anda berada pada dataran rendah mungkin ini sangat seresiko 20 – 50 %. Berikut ini adalah cara perawatan yang dapat anda lakukan.

Penyulaman


Penyulaman bertujuan penggantian tanaman yang tidak tumbuh dan di ganti dengan tanaman yang baru, jika umur yang sudah produktif anda tidak bisa menyulamnya, karena penyulaman bisa di gunakan dengan jarak waktu seminggu saja di hitung sejak tanam. Penyulaman di lakukan pada tanaman yang tidak sehat layu, patah batang atau bahkan tanaman yang sudah mati.

Penyiangan


Penyiangan di lakukan 3–4 kali dalam semusim. Jika anda menggunakan mulsa mungkin ongkos atau tenaga untuk melakukan penyiangan bisa terminimalisir, karena dengan menggunakan mulsa gulma jarang tumbuh. Sangat berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman jika terdapat gulma, di karenakan dengan pertumbuhan gulma bisa menimbulkan persaingan untuk mendapatkan unsur hara yang terdapat pada tanah bahkan ada jenis gulma yang bisa meracuni tanaman pokok.

Pemangkasan


Pemangkasan di lakukan dengan rutin selama 1 minggu sekali. Pemangkasan pada tanaman tomat di lakukan dengan membuang tunas yang tumbuh di sekitar bagian ketiak daun agar tidak tumbuh menjadi batang. Pemangkasan tunas muda bisa dilakukan dengan tangan. Jika terkanjur keras pada batang yang tumbuh, sebaiknya gunakan pisau atau gunting. Anda bisa mengatur tinggi tanaman tomat dengan memotongnya pada bagian ujung. Pemotongan ujung tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5-7 buah.

Pemupukan tambahan


Pada budidaya tomat organik, semprotkan pupuk organik cair yang mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah (fase generatif). Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu. Harus diperhatikan, pupuk organik cair harus diencerkan terlebih dahulu, 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air. Penting untuk dicatat, konsentrasi pupuk organik cair tidak boleh melebihi 2%. Selain itu, kita bisa menambahkan pupuk kandang atau kompos setelah tanaman berumur 2-3 minggu dengan dosis satu gengam tangan per tanaman.

Pemupukan disini ada dua bagian antara pupuk untuk budidaya tomat organik dan budidaya tanaman tomat non-organik.
  • Organik

    Anda bisa menambahkan pupuk cair yang terkandung kalium tinggi pada fase generatif atau pembentukan buah, anda bisa mengaplikasikanya dengan menyemprotkanya setiap 1 minggu sekali. Pada pupuk organik anda harus mencairkanya terlebih dahulu sebelum di berikan kepada tanaman dengan perbandingan, 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air.
Catatan :
Konsentrasi pupuk organik cair tidak boleh melebihi 2%. Selain itu, kita bisa menambahkan pupuk kandang atau kompos setelah tanaman berumur 2-3 minggu dengan dosis satu gengam tangan per tanaman.
  • Non-organik

    Pada usia 1 minggu anda bisa memberikan campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gram per tanaman. Hitung pada umur 2-3 minggu berikan kembali urea dan KCl sebanyak 5 gram per tanaman. Jika umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang gizi berikan urea dan KCl sebanyak 7 garm per tanaman.
Catatan :
Perhatikan, pemberian urea dan KCl hindari pada organ tanaman langsung karena bisa melukai tanaman tersebut. Berikan jarak 5-7 cm dari tanaman.

Penyiraman dan pengairan


Sebenarnya tanaman tomat tidak memerlukan air terlalu banayak, namun perhatikan pada kelembaban tanah, jangan sampai tanaman kekeringan. Kelebihan air dalam budidaya tomat membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang subur tetapi akan menghambat fase generatif. Jika kekurangan air berdampak pada pada buah yang di hasilkan akan terjadi peda kulit buah yang menimbulkan peceh-pecah, kerontokan pada bunga.
Catatan :
Perhatikan pada kondisi kelembaban tanah, jika tanah di rasa masih menyimpan air anda tidak perlu menyiramnya lagi, jika terjadi hujan contohnya perhatikan jangan sampai air hujan merendam tanaman. Jika kekeringan pada musim kemarau penyiraman bisa di lakukan pagi hari, usahakan jangan sampai kekeringan atau retak-retak pada bagian tanah.

Pemasangan lenjeran


Pasang ajir atau lenjeran untuk menegakan tanaman supaya tidak roboh. Untuk lebih jelasnya anda bisa membaca bagaimana fungsi lanjiran dan cara membuatnya di sini : Ajir

Ajir di tancapkan dengan jarak 10-20 cm dari bagain batang tanaman tomat. Lenjeran bisa dibiarkan tegak mandiri atau ujungnya diikatkan dengan lenjeran lain yang berdekatan. Pengikatan ujung berguna untuk memperkokoh posisi lenjeran.

Pemasangan ajir dapat di lakukan dengan tanaman budidaya anda tingginya mencapai 10 – 15 cm. Anda bisa mengikat bagian tanaman dengan tali plastik atau dengan tali berjenis kain. Pengikatan bisa menggunakan pola lingkaran angka 8, tujuanya untu batang dan ajir bisa menempel tanpa melukai batang tanaman tomat.
Catatan :
Ajir sebaiknya di pasang sedini mungkin untuk mencegah luka pada bagian akar tanaman tomat. Karena pemasangan pada tanaman tomat yang masih kecil perakaran masih kecil dan penebaran tidak terlalu luas pada perakaran. Jika perakaran terluka, akan mengakibatkan akar akan luka dan pertumbuhan terganggu karena dampak hama penyakit yang datang. Setelah itu, setiap tanaman bertambah tinggi 20 cm ikatkan batang tanaman dengan tali plastik pada lenjeran.

Pengendalian hama dan penyakit


Setiap budidaya tanaman tentu tidak akan lepas dengan hama dan penyakit yang menyerang. Biasanya hama dan penyakit yang menyerang berupa ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah. Jika populasi yang sangat banyak anda bisa nggunakan langkah terakhir dengan pestisida. Pada pestisida ada beberapa istilah yang bernama bahan aktif di sarankan anda membaca :
Gunakan pestisida dengan bijak dengan mengikuti petunjuk pemakaian. Jika anda menggunakan cara budidaya tanaman tomat organik anda bisa membuat pestisida nabati atau pestisida alami.
Hama penyakit yang menyerang pada budidaya tanaman tomat tidak hanya sebatas itu untuk melakukan pemberantasan, anda harus melakukan penendalian mekanis, karena pada dasarnya pesrisida bersifat pemberantasan hanya sementara atau jangka pendek saja.
Hal yang sering di lakukan oleh petani lokal adalah meningkatkan dosis yang di berikan pada pengendalian. Hal ini sangat mengganggu bagi ekosistem alam, jika hal ini terus di terjadi pada budidaya tanaman tomat atau dengan budidaya tanaman yang lainya, akan mengakibatkan pemutusan rantai makan dan siklus hidup hama dan penyakit dengan anti– body yang terus meningkat.

Konsultasikan pada penyuluh pertanian atau petugas POPT setempat, dan lakukan system pengendalian hama terpadu (PHT). Lakukanlah system ini secara berkesinambungan. Varietas tomat unggul, mungin sangat membantu dalam budidaya tanaman tomat untuk menghindari penerangan hama dan penyakit. Lakukan peningkatan pada musuh alami pada hama penyakit tanaman tomat.

Pemanenan budidaya tomat


Budidaya tanaman tomat, bisa anda panen pada 60-100 dihitung setelah tanam, tergantung pada varietas yang anda gunakan. Tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.

Lakukan pemanenan dengan memetik buah pada pagi hari atau sore hari, karena pada waktu tersebut tanaman melakukan fotosintesis. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-3 hari sekali. Pada budidaya tanaman tomat di indonesia dapat mencapai rata-rata 15,84 ton per hektar. Tergantung pada daerah masing-masing, beragam pada pendapatan panen biasanya mencapai rata-rata 25-30 ton per hektar.


sumber : http://www.agrotani.com/cara-budidaya-tanaman-tomat-dengan-panen-singkat-lengkap/

sejarah tanaman tomat

Sejarah Tentang Tanaman Tomat


tomat (1)
Amerika tengah, selatan, meksiko dan peru adalah habitat asli tanaman tomat ini, suku Inca dan suku Aztec lah yang pertama kali membudidayakan tanaman tomat ini pada  tahun 700 SM. Pada tanggal 12 Oktober 1492 seorang nelayan asal spanyol yang bernama Christopherus Columbus diperintahkan oleh Ratu Isabella dari Kerajaan Castilia Spanyol, untuk mencari emas dan rempah-rempah, tetapi ia pulang justru membawa biji-bijian, seperti jagung, cabe, dan tomat. Nah di situlah asal mulanya tanaman ini menyebar ke seluruh dunia.
Dalam penyebaran nya terjadi beberapa sebutan untuk tanaman tomat ini, seperti  Perancis menyebut tomat ini dengan dengan sebutan Apel cina, Jerman menyebut nya dengan sebutan apel surga, namun negara inggris berpikir lain,  mereka menganggap tanaman ini adalah tanaman beracun, dan hal itu pun berlarut-larutv sampai abad ke 19.
Orang-orang Louisianan di New Orleans adalah yang pertama kalinya menggunakan tomat untuk mencampurkan nya pada masakan-masakan nya, dan kejadian itu kira-kira pada tahun 1821. Dan berita itu pun menyebar dengan cepat dan banyak yang meniru nya.
Sementara sampai nya tomat ke Indonesia sendiri kira-kira pada abad ke 18, dan itu di mulai dari masuk nya tanaman tomat ini ke pilipina  terlebih dulu barulah sampai ke negara Indonesia, dengan perkembang jaman, tamana tomat ini berubah dengan pesat nya, dahulu tanaman ini pendek dengan buah yang kecil, namun sekarang tanaman ini bisa mencapai ketinggian 1-3 m, dan bobot nya pun sangat jauh berbeda, sekarang bobot nya mencapai  0,4 kg per buah atau 5-8 kg buah per tanaman.


sumber : https://hewantumbuhan.com/2013/10/16/sejarah-singkat-tentang-tanaman-tomat/