Rabu, 08 Februari 2017

hortikultura

Pengertian Hortikultura

Hortikultura adalah cabang pertanian tanaman yang berurusan dengan tanaman taman, umumnya buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias. Kata ini berasal dari bahasa Latin hortus, "taman," dan Colere, "untuk menumbuhkan." Sebagai istilah umum, mencakup semua bentuk manajemen taman, tetapi dalam penggunaan biasa mengacu pada produksi komersial intensif. Dalam hal skala, hortikultura jatuh antara berkebun rumah tangga dan pertanian lapangan, meskipun semua bentuk budidaya secara alami memiliki hubungan dekat.
Hortikultura adalah ilmu dan seni memproduksi, memperbaiki, pemasaran, dan menggunakan buah-buahan, sayuran, bunga, dan tanaman hias. Ini berbeda dari botani dan ilmu tanaman lain, pada hortikultura yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan estetika.
Produksi dan konsumsi buah-buahan dan sayuran berkualitas tinggi memungkinkan kita untuk menjaga, makanan sehari-hari yang sehat dan seimbang. Bunga dan tanaman hias memperkaya rumah dan masyarakat kita, dan berkontribusi untuk rasa kita. Dampak hortikultura dalam kehidupan kita sehari-hari dengan menyediakan buah-buahan dan sayuran bergizi, menawarkan kenikmatan visual, dan mendorong kegiatan rekreasi.


sumber :  http://fungsi.web.id/2015/07/pengertian-hortikultura.html

jenis tanaman pangan di Indonesia

Jenis-Jenis Tanaman Pangan Di Tanah Indonesia

Jenis-Jenis Tanaman Pangan Di Tanah Indonesia cukup banyak sekali, dan sebagian besar tanaman pangan yang ditanam di Indonesia adalah padi. Selain padi, makanan pokok lainnya adalah sagu, singkong, jagung serta ubi-ubian yang dapat tumbuh subur di tanah Indonesia ini.

5  jenis Tanaman Pangan Lokal


panganlokal

1. Jagunng
jagung
Tanaman jagung merupakan tanaman yang berasal dari Amerika. Di indonesia jagung banyak diberdayakan untuk memenuhi  keperluan baik pangan maupun non pangan. Manfaat jagung bagi warga bukan hanya sebagai makanan saja, tapi bisa di olah menjadi beberapa jenis lagi sepeti: pati, tepung jagung, snack, berondong (pop corn), jenang, nasi jagung, sirup jagung dll. Sebagai bahan non pangan beberapa manfaat dari jagung adalah digunakan sebagai bahan pakan ternak, pupuk kompos, bahan pembuat kertas dan kayu bakar. Beberapa sentra  daerah penghasil utama tanaman jagung yaitu: Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat.
2. Ketela Pohon
download (4)
Ketelah pohon atau lebih  dikenal dengan sebutan singkong, tanaman tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae ini dapat tumbuh dengan subur di negara kita. Tanaman ini adalah salah satu dari jenis  makanan pokok penghasil karbohidrat selain beras dan jagung yang merupakan makanan pokok khas masyarakat Indonesia. Menurut sejarah ketela pohon  merupakan tanaman Brazilia yang  sudah menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia. Tanaman ini tumbuh dan berproduksi dari daerah dataran rendah hingga dataran tinggi. Selain untuk di konsumsi secara langsung atau di rebus erlebih dahulu, Ketela pohon juga dapat digunkan sebagai bahan baku industri pembuatan tepung tapioka, tepung gaplek, serta bahan pembuatan etanol, gasohol, dan lainnya.
3. Kentang
kentang
Menurut sejarah, kentang merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah.  Tanaman kentang merupakan tanaman yang hidup dan berproduksi di daerah subtropis atau daerah dataran tinggi, selain untuk di konsumsi, kentang juga di gunakan sebagai salah satu bahan pembuat cat, pembuat glukosa dan lain sebagainya. Penyebaran tanaman kentang di Indonesia meliputi daera-daerah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumtera Selatan, Tanah Karo dan lain sebagainya. Menurut penelitian, kentang merupakan salah satu pangan utama dunia setelah padi, gandum, dan jagung.
4. Talas
talas
Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), di Indonesia talas bisa di jumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 meter dpl, baik liar maupun yang ditanam atau yang di rawat. Di Indonesia talas adalah bahan makanan cukup populer dan produksinya cukup tinggi terutama di daerah Papua dan Jawa (Bogor, Sumedang dan Malang), yaitu biasa diolah menjadi makanam-makanan ringan, seperti keripik talas dll.
5. Ubi Jalar
ubi j
Ubi jalar merupakan komoditas utama penghasil karbohidrat, setelah padi, jagung, dan ubi kayu, dan mempunyai peranan penting dalam penyediaan bahan pangan, baik untuk bahan baku industri maupun pakan ternak. Ubi jalar dikonsumsi sebagai makanan tambahan atau makanan cemilan, kecuali di Irian Jaya dan Maluku, ubi jalar digunakan sebagai makanan pokok. Ubi jalar di kawasan dataran tinggi Jayawijaya merupakan sumber utama karbohidrat dan memenuhi hampir 90% kebutuhan kalori penduduk.
5 jenis tanaman pangan di atas hanyalah sebagian kecil nya saja, masih banyak tanaman-tanaman yang lain nya yang termasuk kedalam Jenis-Jenis Tanaman Pangan Di Tanah Indonesia. Mudah-mudahan penjelasan di atas dapat menambah motipasi kita dalam bercocok tanam.


sumber : https://hewantumbuhan.com/2013/09/26/jenis-jenis-tanaman-pangan-di-tanah-indonesia/

kultur jaringan pisang

KULTUR JARINGAN PISANG Cavendish

Tanaman pisang mempunyai ciri spesifik yang mudah dibedakan dari jenis tanaman lainnya. Tanamannya terdiri dari daun, batang (bonggol), batang semu, bunga, dan buah. Pisang termasuk keluarga musaceae, salah satu anggota ordo scitamineae.
Morfologi tanaman dapat tampak jelas melalui batangnya yang berlapis-lapis. Lapisan ini sebenarnya merupakan dasar dari pelepah daun yang dapat menyimpan air (sukulenta) sehingga lebih tepat disebut batang semu (pseudostem). Daun pisang Cavendish berwarna hijau tua. Lembaran daun (lamina) pisang lebar dengan urat daun utama menonjol berukuran besar sebagai pengembangan dari morfologis lapisan batang semu (gedebog). Batang pisang sesungguhnya terdapat didalam tanah, yaitu yang sering disebut bonggol. Pada sepertiga bagian bonggol sebelah atas terdapat mata calon tumbuh tunas anakan. Bunga pisang yang disebut tongkol yang disebut jantung. Bunga ini muncul dari primordia yang terbentuk pada bonggolnya, perkembangan primordia bunga memanjang keatas hingga menembus inti batang semu dan keluar diujung batang semu tersebut. Panjang Tandan 60 - 100 cm dengan berat 15 - 30 kg. Setiap tandan terdiri dari 8 - 13 sisiran dan setiap sisiran ada 12 - 22 buah. Daging buah putih kekuningan, rasanya manis agak asam, dan lunak. Kulit buah agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning muda halus. Umur panen 3 - 3,5 bulan sejak keluar jantung.
Salah satu tanaman buah-buahan yang diperbanyak secara komersial dengan teknik kultur jaringan adalah pisang. Pisang biasanya diperbanyak secara vegetatif menggunakan anakan atau bonggolnya. Ukuran anakan yang cukup besar menyulitkan transportasi bibit dari satu tempat ke tempat penanamannya. Anakan yang diproduksi oleh satu induk pisang ukuran dan umurnya beragam, sehingga sangat sulit untuk memperoleh anakan berukuran seragam dalam jumlah memadai untuk perkebunan pisang secara komersial.
Perbanyakan klonal pisang dengan teknik kultur jaringan dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Metode dan tahapan perbanyakan yang digunakan untuk perbanyakan klonal pisang ini serupa dengan metode perbanyakan lainnya. Teknik yang umum digunakan adalah kultur meristem (meristem culture) atau kultur pucuk (shoot culture), selain itu telah dicoba juga untuk mengkulturkan tangkai bunga inflorescence muda pisang. Pisang Cavendish di Indonesia lebih dikenal dengan Pisang Ambon Putih. Perbanyakan tanaman pisang secara kultur jaringan bertujuan untuk mendapatkan bibit bermutu dalam jumlah banyak dan cepat selama kurun waktu tertentu. Ditinjau dari tujuan tersebut maka adanya bibit kultur jaringan akan mampu mendukung pengembangan kebun agribisnis dalam skala luas. Bibit pisang kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan melalui biakan jaringan (sel meristem) pada media buatan dalam laboratorium (in vitro).
Untuk menghasilkan bibit kultur jaringan yang bermutu, perlu didukung oleh beberapa komponen, yaitu prasarana, bahan kimia untuk pembuatan media, varietas unggul dan tenaga ahli. Prasarana berupa laboratorium yang memenuhi syarat, rumah kaca atau plastik untuk membesarkan bibit yang masih sangat kecil (plantlet), serta peralatan.
Menurut George dan Sherrington (1984) keberhasilan dalam kultur jaringan sangat ditentukan oleh medium yang digunakan. Media yang digunakan untuk perbanyakan klonal pisang ini umumnya adalah media MS. Untuk merangsang pertumbuhan tunas pada eksplan, zat pengatur tumbuh umumnya ditambahkan ke dalam media kultur. Sitokinin BAP (Benzil Amino Purin) umumnya digunakan pada kisaran konsentrasi 3 - 6 ppm tergantung varietas, dengan atau tanpa kombinasi dengan auksin. Keasaman media umumnya adalah 5,5 sampai 6. Inisiasi merupakan proses awal dalam kegiatan kultur jaringan sehingga akan menjadi penentu keberhasilan kultur. Proses pertama dalam inisiasi adalah pengambilan eksplan atau bahan kultur dari lapangan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sterilisasi eksplan (Anonim, 2002).
Prosedur kerja inisiasi pisang : Sterilisasi di luar Laminar Air Flow Cabinet 1. Cuci dan kupas eksplan pisang di air mengalir sampai bersih 2. Rendam eksplan pisang dalam larutan fungisida dan bakterisida 2 mg/ L selama 1-24 jam Sterilisasi di dalam Laminar Air Flow Cabinet 1. Rendam dalam larutan clorox 30% selama 15 menit, bilas 2x dengan air steril dan kupas 1-2 pelepah 2. Rendam dalam larutan clorox 15% selama 10 menit, bilas 2x dengan air steril dan kupas 1-2 pelepah 3. Kupas sampai sisa 3 daun pelepah ukuran 1,5x1,5 cm 4. Celup dalam larutan clorox 1% dan tanam di media Lama waktu inisiasi dalam kondisi normal adalah 4 minggu (minimal telah 2x subkultur), selanjutnya masuk tahap multiplikasi.
Aklimatisasi dilakukan apabila tanaman telah di sub kultur sebanyak 4-5 kali. Akan tetapi, bisa saja dilakukan sebelum 12 kali sub kultur hal ini dikarenakan adanya permintaan pasar yang meningkat. Media aklimatisasi disterilisasi dengan cara pengukusan selama 6 jam, hal ini dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme yang ada pada media aklimatisasi sehingga pada saat planlet ditanam di media tersebut tidak akan terkena bakteri/ atau jamur. Selain itu juga, media disemprot terlebih dahulu dengan larutan bakterisida sehari sebelum media digunakan hal ini bertujuan untuk menghindari adanya bakteri-bakteri yang tumbuh dan berkembang pada media selama media disimpan. Aklimatisasi dilakukan selama 4 minggu di dalam sungkup untuk mendapatkan tanaman yang siap di pindah ke lapangan terbuka.
Pustaka Anonim, 2003. Berkebun Pisang Secara Intensif. Redaksi Trubus, Penebar Swadaya. Jakarta. Gunawan. L. W, 1992. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB Bogor. Sutahu suyanti, B. Sc, 2004. Budidaya, Pengolahan dan Prospek Pasar. Penenbar Swadaya, Jakarta.


sumber :  http://kultur-jaringan.blogspot.co.id/2009/10/kultur-jaringan-pisang-cavendish.html

tujuan manfaat kultur jaringan

TUJUAN KULTUR JARINGAN
  1. Memperoleh tanaman yang sehat
  2. Perbanyakan tanaman
  3. Pemuliaan tanaman
  4. Pelestarian plasma nutfah
  5. Menghasilkan bahan-bahan obat
MANFAAT KULTUR JARINGAN
  1. Mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dan waktu yang singkat
  2. Keseragman genetic
  3. Memperoleh tanaman baru yang bersifat unggul
  4. Produksi tanaman sepanjang tahun
  5. Bermanfaat dibidang farmasi menghasilkan metabolit sekunder
  6. Stok mikro
  7. Perbanyakan vegetative untuk spesie yang sulit diperbanyak secara normal
PERAN KULTUR JARINGAN
1.      Dalam bidang hortikultura
–        Metode baru dalam perbanyakan tanaman
–        Tanaman yang pertama berhasil diperbanyak secara besar-besaran melalui kultur jaringan adalah tanaman anggrek, berbagai tanaman hias, sayuran, buah-buahan, pangan dan tanaman hortikultura lainnya
–        Telah dikembangkan tanaman perkebunan dan tanaman kehutanan melalui tehnik kultur jaringan
–        Ada beberapa tanaman yang tidak menguntungkan bila dikembangkan dengan kultur jaringan, misalnya kecepatan multiplikasinya terlalu rendah, terlalu banyaj langkah untuk mencapai tanaman sempurna atau terlalu tinggi tingkat penyimpangan genetic
–        Peranan dalam bidang hortikultura terutama pada tanaman yang :
ü  Prosentase perkecambahan biji rendah
ü  Tanaman hibrida yang berasal dari tetua yang tidak menunjukkan male sterility
ü  Tanaman hibrida yang mempunyai keunikan di salah satu organnya (bentuk atau warna bunga, buah, daun, batang, dll)
ü  Perbanyakan pohon-pohon elite dan atap pohon untuk batang bawah
ü  Tanaman yang selalu diperbanyak secara vegetative seperti kentang, pisang, stroberry, dll
2.      Dalam bidang agronomi
–        Membantu dalam usaha eliminasi pathogen
–        Seleksi tanaman, dalam kultur yang membentuk sel-sel bebas, terjadi variasi somaklonal dalam hal morfologi, produksi, pola pertumbuhan dan resistensi terhadap penyakit. Dengan media seleksi, beberapa lini-lini sel ini dapat dibedakan dari sel-sel lini u=yang biasa dalam beberapa petri-dish
3.      Dalam bidang pemuliaan tanaman
–        Masalah : kegagalan pembentukan embrio karena hambatan pada polinasi, petumbuhan pollen tube, fertilisasi dan perkembangan embrio atau endosperm
–        Diatasi dengan metode fusi protoplasma dan sitoplasma dari sel yang satu ke sel lain
4.      Melalui kultur jaringan dapat dilakukan manipulasi :
    1. Manipulasi jumlah kromosom melalui bahan kimia atau meregenerasikan jaringan tertentu dalam tanaman seperti endosperma yang mempunyai kromosom 3n
    2. Tanaman haploid dan double haploid yang homogeneous melalui kultur anther / mikrospora
    3. Polinasi invitro dan pertumbuhan embrio yang e=secara normal
    4. Hibridisasi somatic melalui tehnik fudi protoplasma
    5. Variasi somaklonal
    6. Transfer DNA atau organel untuk memperoleh sifat.

    sumber :  https://billysulthon.wordpress.com/2012/10/10/tujuan-manfaat-peran-in-vitro/

macam-macam kultur jaringan

Macam-Macam Kultur Jaringan

Berbagai bagian tanaman dapat digunakan sebagai eksplan dalam kultur jaringan.
  1. Kultur Meristem, menggunakan jaringan (akar, batang, daun) yang masih muda.
  2. Kultur Enter, menggunakan kepala sari sebagai eksplan.
  3. Kultur Embrio, menggunakan embrio. Misalnya pada embrio kelapa kopyor yang sulit dikembang biakkan secara alamiah.
  4. Kultur Protoplas, menggunakan sel jaringan hidup sebagai eksplan tanpa dinding.
  5. Kultur Kloroplas, menggnakan kloroplas. Kultur ini biasanya untuk memperrbaiki atau membuat varietas baru.
  6. Kultur Polen, menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya.

sumber : http://biologicmagic.blogspot.co.id/2008/12/macam-macam-kultur-jaringan.html

langkah kultur jaringan

Langkah Kultur Jaringan untuk Tanaman

  1. Pemilihan tanaman induk sebagai sumber eksplan
Tanaman yang dipilih harus sudah jelas jenis, varietas, dan spesiesnya, serta bebas dari penyakit dan hama. Setelah itu, tanaman harus disiapkan di rumah kaca sehingga bebas dari kemungkinan kontaminasi.
  1. Inisiasi kultur
Kultur haruslah aseptik (bebas dari mikroorganisme) atau aksenik (tidak terkontaminasi mikroorganisme yang tak diinginkan. Di tahap ini, eksplan diharapkan bisa memulai pertumbuhan baru, yang bagian-bagiannya akan dipilih yang terkuat untuk multiplikasi.
  1. Sterilisasi
Saat proses kultur jaringan berlangsung, semua harus dilakukan di tempat yang steril, dengan alat-alat yang juga bersih. Untuk peralatan bisa menggunakan etanol. Tak hanya tempat dan alat, orang-orang yang melakukannya juga harus dibersihkan.
  1. Multiplikasi
Menggandakan tunas atau embrio tanaman dan memeliharanya dalam kondisi tertentu sehingga selalu siap untuk digunakan ke tahap berikutnya. Penggandaan bisa dengan merangsang pertumbuhan tunas cabang dan juga percabangan aksiler, atau merangsang pucuk secara adventif.
  1. Pengakaran
Fase di mana eksplan menunjukkan adanya pertumbuhan di bagian akar. Pada saat ini, pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat perkembangannya, serta mengawasi kemungkinan timbulnya bakteri/jamur.
  1. Aklimatisasi
Memindahkan eksplan atau bakal tanaman dari ruang steril ke bedengan. Harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan sungkup, yang berguna sebagai pelindung bibit dari hama. Baru setelah bibit berhasil beradaptasi, sungkup dilepaskan perlahan dan bibit dipelihara seperti biasa.

Tentang Laboratorium

Tempat melakukan metode ini semua harus berada di laboratorium yang memenuhi syarat berikut:
  • Jauh dari polusi.
  • Dekat dengan tenaga listrik dan air.
  • Berada di daerah tinggi sehingga suhu ruangan terjaga tetap rendah.
Untuk ukuran dari laboratoriumnya sendiri, tergantung dari jumlah bibit yang akan dihasilkan. Sebagai patokan, untuk laboratorium seluas 250 m2, bisa menjadi tempat untuk produksi bibit sebanyak 400 ribu hingga 500 ribu bibit, yang akan mengisi lahan seluas 500-800 ha.
Laboratorium tersebut juga harus mempunyai gudang penyimpanan bahan, ruang untuk membuat media, ruang tanam, ruangan inkubasi, dan rumah kaca.


sumber :  http://jokowarino.id/langkah-langkah-melakukan-kultur-jaringan-untuk-budidaya-tanaman/

keuntungan dan kerugian kultur jaringan

Keuntungan dan Kerugian Kultur Jaringan


Keuntungan dan Kerugian Kultur Jaringan ~ Ada siang pasti ada malam, ada baik pasti ada buruk. Begitupun dengan Kultur Jaringan. Dibalik sisi keuntungannya yang berlimpah, ada saja dampak atau kerugian yang disebabkannya. Dampaknya memang tidak ada, tetapi memiliki kekurangan yang masih harus di kembangkan sehingga menuju kesempurnaan.

Dalam artikel ini akan ada kata-kata atau istilah-istilah biologi yang kurang anda pahami ( Baca Disini : Kamus Dan Istilah-Istilah Dalam Biologi )

Artikel ini menjadi penyambung artikel saya sebelumnya yaitu Makalah Lengkap Tentang Kultur Jaringan. Membahas tentang pengertian, pemanfaatan dan cara melakukan kultur jaringan. Jadi langsung saja disimak artikel saya ini tentang Keuntungan (Kelebihan) dan Kerugian (Kekurangan) Kultur Jaringan :
KEUNTUNGAN PEMANFAATAN KULTUR JARINGAN
  • Keuntungan (Kelebihan) dan Kerugian (Kekurangan) Kultur Jaringan
    Pengadaan bibit tidak tergantung musim
  • Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)
  • Bibit yang dihasilkan seragam
  • Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)
  • Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah
  • Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya
  • Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
  • Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasaKEKURANGAN PEMANFAATAN KULTUR JARINGAN
  • Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit.
  • Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium khusus), peralatan dan perlengkapan.
  • Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan
  • Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh 
     
     
    sumber :  http://www.benuailmu.com/2013/09/keuntungan-dan-kerugian-kultur-jaringan.html

kultur jaringan

Kultur jaringan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kultur Jaringan Tanaman
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.[1]

Daftar isi

Prinsip

Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif.[1] Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu.[1] Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti "di dalam kaca" karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu.[2] Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi.[3] Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup.[3] Oleh karena itu, semua organisme baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.[3]

Prasyarat

Pelaksanaan teknik ini memerlukan berbagai prasyarat untuk mendukung kehidupan jaringan yang dibiakkan.[2] Hal yang paling esensial adalah wadah dan media tumbuh yang steril.[4] Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan mengambil nutrisi yang mendukung kehidupan jaringan.[2] Media tumbuh menyediakan berbagai bahan yang diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak dirinya.[2]

Media

Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair. [2] Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar.[2] Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air.[2] Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.[2] Komposisi media yang digunakan dalam kultur jaringan dapat berbeda komposisinya.[4] Perbedaan komposisi media dapat mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan eksplan yang ditumbuhkan secara in vitro.[5] Media Murashige dan Skoog (MS) sering digunakan karena cukup memenuhi unsur hara makro, mikro dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman. [6]
Nutrien yang tersedia di media berguna untuk metabolisme, dan vitamin pada media dibutuhkan oleh organisme dalam jumlah sedikit untuk regulasi.[7][8] Pada media MS, tidak terdapat zat pengatur tumbuh (ZPT) oleh karena itu ZPT ditambahkan pada media (eksogen).[7] ZPT atau hormon tumbuhan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman.[7] Interaksi dan keseimbangan antara ZPT yang diberikan dalam media (eksogen) dan yang diproduksi oleh sel secara endogen menentukan arah perkembangan suatu kultur.[7][8]
Penambahan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh pada jaringan parenkim dapat mengembalikan jaringan ini menjadi meristematik kembali dan berkembang menjadi jaringan adventif tempat pucuk, tunas, akar maupun daun pada lokasi yang tidak semestinya. [9] Proses ini dikenal dengan peristiwa dediferensiasi. Dediferensiasi ditandai dengan peningkatan aktivitas pembelahan, pembesaran sel, dan perkembangan jaringan.[9]

Beberapa jaringan yang lambat dalam pertumbuhan mereka. Bagi mereka akan ada dua pilihan: (i) Optimalisasi media tumbuh, (ii) Membudidayakan sehat dan penuh semangat tumbuh jaringan atau varietas.[10] Necrosis bisa merusak jaringan kultur. Umumnya, nekrosis kultur jaringan bervariasi dalam varietas yang berbeda dari tanaman. Dengan demikian, dapat dikelola oleh kultur sehat dan penuh semangat tumbuh varietas.[10]

Metode

Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus.[2] Ada beberapa tipe jaringan yang digunakan sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan.[5] Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.[5] Jaringan tipe pertama ini biasa ditemukan pada tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun kambium batang.[11] Tipe jaringan yang kedua adalah jaringan parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya.[11] Contoh jaringan tersebut adalah jaringan daun yang sudah berfotosintesis dan jaringan batang atau akar yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.[11].


 sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan

nama latin tumbuhan

Daftar nama tumbuhan (tanaman) dan nama latin ini sebagai kumpulan nama tumbuhan (flora) yang dilengkapi dengan nama latin (ilmiah). Seratusan nama tanaman lengkap dengan nama latinnya saya susun sebagai daftar.
Daftar dalam artikel ini merupakan permintaan keponakan saya yang menanyakan nama tumbuhan beserta nama latinnya. Dari pada susah nulis hanya untuk dikirim pada satu orang via email, saya pikir akan lebih baik jika tumbuhan dan nama latin ini saya posting di blog sekalian. Siapa tahu ada yang membutuhkan.
Berikut daftar nama latin dari berbagai tumbuhan atau tanaman yang kesemuanya dapat ditemukan di Indonesia. Sedangkan untuk nama latin hewan baca: Daftar Nama Latin Hewan.

Nama Tanaman Hias atau Bunga dan Nama Latin

Tanaman hias atau bunga sangat banyak sekali ragam jenisnya. Berbagai spesies tanaman bunga dapat dengan mudah kita temukan. Berikut ini beberapa nama tumbuhan hias dalam bahasa Indonesia beserta nama latinnya.
Banyak diantara tumbuhan ini yang telah dirasakan buahnya. Namun hanya sedikit saja yang mengenal nama ilmiah tumbuhan-tumbuhan ini. Berikut beberapa contoh tumbuhan buah beserta nama latinnya.
  • Alpukat (Persea americana)
  • Apel (Pyrus malus)
  • Belimbing Manis (Averrhoa carambola)
  • Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)
  • Ceremai (Phyllanthus acidus)
  • Delima (Punica granatum)
  • Durian (Durio zibethinus)
  • Duwet (Syzygium cumini)
  • Gayam (Inocarpus fagiferus)
  • Jambu Air (Eugenia aquea)
  • Jeruk Manis (Citrus sinensis)
  • Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
  • Kasturi (Mangifera casturi)
  • Kawista (Limonia acidissima)
  • Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum)
  • Kemang (Mangifera kemanga)
  • Kelapa (Cocos nucifera)
  • Kepa (Syzygium polycephalum)
  • Kepel (Stelechocarpus burahol)
  • Kersen (Muntingia calabura)
  • Korma rawa (Phoenix paludosa)
  • Lontar (Borassus flabellifer)
  • Mangga (Mangifera indica)
  • Manggis (Garcinia mangostana)
  • Matoa (Pometia pinnata)
  • Menteng (Baccaurea racemosa)
  • Mundu (Garcinia dulcis)
  • Nam Nam (Cynometra cauliflora)
  • Nangka (Artocarpus heterophyllus)
  • Pisang (Musa paradisiaca)
  • Pepaya (Carica papaya)
  • Rambutan (Nephelium lappaceum)
  • Salak (Salacca zalacca)
  • Sawo Kecik (Manilkara kauki)
  • Sawo Manila (Manilkara zapota)
    Durian atau Duren (Durio zibethinus

Nama Tanaman Keras dan Nama Latin

Tanaman keras merupakan tanaman yang lebih banyak dimanfaatkan batang atau kayunya baik sebagai bahan bangunan ataupun bahan kerajinan. Berbagai tanaman keras tersebut diantaranya adalah:
  • Ajan Kelicung (Diospyros macrophylla)
  • Andalas (Morus macroura)
  • Baobab (Adansonia Digitata)
  • Bintaro (Cerbera manghas)
  • Eboni (Diospyros celebica)
  • Gaharu (Aquilaria moluccensis)
  • Gandaria (Bouea macrophylla)
  • Jati (Tectona grandis)
  • Karet (Hevea braziliensis)
  • Kapuk Randu (Ceiba pentandra)
  • Kenari (Canarium ovatum)
  • Kendal (Cordia bantamensis)
  • Kepuh (Sterculia foetida)
  • Kokoleceran (Vatica bantamensis)
  • Limpasu (Baccaurea lanceolata)
  • Maja (Aegle marmelos)
  • Majegau (Dysoxylum densiflorum)
  • Nagasari (Palaquium rostratum)
  • Trembesi (Albizia saman Sin. Samanea saman)

Nama Tanaman Umbi dan Rimpang dan Nama Latin

Tanaman umbi atau rimpang sering kali kurang dikenali. Nah berikut ini beberapa contoh tumbuhan umbi beserta nama latinnya.
  • Jahe (Zingiber officinale)
  • Bengkuang (Pachyrhizus erosus)
  • Garut (Maranta arundinacea)
  • Ganyong (Canna edulis)
  • Kedawung (Parkia roxburghii)
  • Lengkuas (Alpinia galanga)
  • Singkong (Manihot esculenta)
  • Ubi Jalar (Ipomoea batatas)

Tumbuhan Rempah dan Nama Latin

Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan sebagai rempah atau penambah rasa masakan. Berikut contoh beberapa tumbuhan rempah beserta nama latinnya.
  1. Asam Jawa (Tamarindus indica)
  2. Bawang Merah (Allium cepa)
  3. Bawang Putih (Allium sativum)
  4. Cabai (Capsicum annum)
  5. Cabai Rawit (Capsicum frutescens)
  6. Cengkeh (Syzygium aromaticum)
  7. Kencur (Kaempferia galanga)
  8. Lada (Piper nigrum)
  9. Pala (Myristica fragrans)

Tumbuhan Lainnya dan Nama Latin

  • Jagung (Zea mays)
  • Kacang Hijau (Vigna radiata)
  • Kacang Kapri (Pisum sativum)
  • Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)
  • Kacang Panjang (Phaseolus vulgaris)
  • Kacang Tanah (Arachis hypogaea)
  • Kentang (Solanum tuberosum)
  • Kesambi (Schleichera oleosa)
  • Padi (Oryza sativa)
  • Petai Cina (Leucaena leucocephala)
  • Terung (Solanum melongena)
  • Tuba (Derris elliptica)
Selain itu bisa dilihat juga daftar nama latin dari tumbuhan-tumbuhan:

perkembangbiakan tanaman secara vegetatif

Pengertian dan Contoh Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan tanpa didahului dengan peleburan sel kelamin. Perkembangbikan vegetatif dibedakan menjadi dua yakni vegetatif alami dan buatan.

1. Perkembangbikan Vegetatif Alami
Perkembangbikan vegetatif alami dilakukan dengan cara atau alat sebagai berikut :

a. Spora
Spora adalah satu atau beberapa sel (bisa haploid ataupun diploid) yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Sel ini dorman dan hanya tumbuh pada lingkungan yang memenuhi persyaratan tertentu, yang khas bagi setiap spesies. Fungsi spora sebagai alat persebaran (dispersi) mirip dengan biji, meskipun berbeda jika ditinjau dari segi anatomi dan evolusi.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora :
  • tumbuhan paku
  • lumut
  • jamur 
b. Tunas
Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan tanah/media. Tunas dapat terdiri dari batang, ditambah dengan daun muda, calon bunga, atau calon buah. Dalam peristilahan fisiologi tumbuhan, tunas juga berarti semua bagian tumbuhan yang bukan akar, yaitu bagian tumbuhan yang berkecenderungan memiliki geotropisme negatif (atau heliotropisme positif).

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan tunas :
  • tumbuhan pisang
  • bambu
  • tebu 
c. Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh dari bagian-bagian tertentu misalnya tunas yang tumbuh pada akar atau daunnya

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan tunas adventif :
  • cocor bebek
  • cemara
  • sukun 
d. Umbi Batang
Umbi batang( tuber cauligenum) adalah  umbi yang terbentuk dari batang atau struktur modifikasi batang, seperti geragih (stolo) atau rimpang (rhizoma). Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif oleh manusia. Umbi batang dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae (yang paling dikenal adalah umbi kentang) dan Asteraceae (seperti umbi dahlia dan topinambur).

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi batang:
  • gadung
  • ubi jalar
  • kentang
  • gembili  
  • bengkuang
e. Umbi Lapis
Umbi lapis (bulbus) merupakan sejenis umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat dalam format roset. Umbi lapis dipandang berbeda dari umbi yang lainnya karena tidak mengakumulasi karbohidrat dalam bentuk polisakarida. Pembesaran terjadi karena berkumpulnya cairan di sel-selnya.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis:
  • tulip
  • bawang merah/brambang
  • bawang putih  
  • bawang bombay
  • bunga bakung
f. Akar Tinggal ( Rhizoma )
Dalam botani, rimpang atau rizoma (bahasa Latin: rhizoma) adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya. Suku temu-temuan (Zingiberaceae) dan paku-pakuan (Pteridophyta) merupakan contoh yang biasa dipakai untuk kelompok tumbuhan yang memiliki organ ini.

Rizoma biasanya memiliki fungsi tambahan selain fungsi pokok seperti batang. Yang paling umum adalah menjadi tempat penyimpanan produk metabolisme (metabolit) tertentu. Rimpang menyimpan banyak minyak atsiri dan alkaloid yang berkhasiat pengobatan. Rizoma yang membesar dan menjadi penyimpanan cadangan makanan (biasanya dalam bentuk pati) dinamakan tuber (umbi batang).
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan akar tinggal:
  • lengkuas
  • jahe
  • kunyit 
g. Geragih 
Geragih atau stolon adalah modifikasi batang yang tumbuh menyamping dan di ruas-ruasnya tumbuh bakal tanaman baru. Geragih adalah cabang batang yang memiliki perubahan bentuk dan penambahan fungsi. Geragih biasanya berbuku-buku dan beruas-ruas. Dari ruas-ruas ini akan muncul tunas-tunas yang dapat menjadi tanaman baru. Setelah beberapa waktu tanaman ini tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu membengkok ke atas membentuk individu baru. Dengan demikian, geragih merupakan alat sintasan bagi spesies untuk mempertahankan kelestariannya.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan geragih:
  • pegagan
  • rumput teki
  • strawberry
  • eceng gondok
2. Perkembangbikan Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan menggunaan cara-cara sebagai berikut :

a. Penyetekan
Perkembangbiakan dengan setek dilakukan dengan cara menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuhnya akar baru lebih dahulu. Dibandingkan cara perkembangbiakan vegetatif buatan lainnya, cara setek adalah cara termudah. Pembiakan tanaman dengan setek ada yang menggunakan batang (kayu) disebut setek batang, dan ada juga yang menggunakan daun disebut setek daun.

Di bawah ini adalah 10+ contoh tumbuhan yang bisa berkembangbiak/dikembangbiakan dengan stek batang:
  • singkong
  • mawar
  • tebu
  • bougenville
  • ketela rambat
  • tumbuhan daun afrika
  • cempaka
  • beringin
  • bambu
  • katu/katuk
  • cakra cikri 
  • sirih
Contoh tumbuhan yang bisa berkembangbiak dengan stek daun:
  • cocor bebek/tiba urip
  • tumbuhan lidah mertua
b. Perundukan
Perkembangbiakan dengan runduk/merunduk dilakukan dengan cara membengkokkan cabang tanaman hingga ke tanah lalu memendam cabang tanaman tersebut dengan tanah.

Contoh tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan runduk:
  • stroberi
  • anggur.
  • alamanda
  • apel
  • melati
c. Pencangkokan
Mencangkok adalah membuat cabang batang tanaman menjadi berakar. Dilakukan pada tanaman buah-buahan dikotil dan berkayu

Contoh tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan cara mencangkok:
  • mangga
  • sawo
  • jambu air
  • jambu biji
  • jeruk
  • kedondong
  • rambutan 
d. Penyambungan
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul.

Contoh tanaman yang dapat disambung:
  • durian
  • mangga
  • kopi 
e. Okulasi
Okulasi adalah salah satu cara meningkatkan mutu tumbuhan dengan cara menempelkan sepotong kulit pohon yg bermata tunas dari batang atas pada suatu irisan dari kulit pohon lain dari batang bawah sehingga tumbuh bersatu menjadi tanaman yang baru.[1] Okulasi merupakan teknik pembiakan tanaman secara vegetatif dengan cara menempelkan mata tunas dari suatu tanaman kepada tanaman.[2] Okulasi bertujuan untuk menggabungkan sifat yang baik dari masing-masing tanaman yang diokulasi sehingga mendapatkan varietas tumbuhan yang baik. 
 
 
sumber :  www.ilmupengetahuanalam.com/2016/01/pengertian-dan-contoh-perkembangbiakan-tumbuhan-secara-generatif-dan-vegetatif.html

perkembangbiakan secara generatif

Pengertian dan Contoh Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif 
1. Pengertian Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif
Perkembangbiakan tumbuhan secara generatif adalah perkembangbiakan tumbuhan secara kawin atau perkembangbiakan yang dialami oleh tumbuhan berbiji melalui penyerbukan.  Proses perkembangbiakan generatif ini membutuhkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Organ reproduksi jantan pada bunga disebut benang sari, sedangkan organ reproduksi betina pada bunga disebut putik.

Penyerbukan adalah proses atau peristiwa jatuhnya serbuk sari di atas kepala putik. Serbuk sari atau pollen (bahasa Inggris) merupakan alat penyebaran dan perbanyakan generatif dari tumbuhan berbunga. Serbuk sari merupakan modifikasi dari sel sperma. Secara sitologi, serbuk sari merupakan sel dengan tiga nukleus, yang masing-masing dinamakan inti vegetatif, inti generatif I, dan inti generatif II. Sel dalam serbuk sari dilindungi oleh dua lapisan (disebut intine untuk yang di dalam dan exine yang di bagian luar) untuk mencegahnya mengalami dehidrasi.


Pengertian dan Contoh Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif dan Vegetatif
Sumber gambar : pixabay.com
Penyerbukan pada tumbuhan dapat dibantu oleh pihak luar misalnya manusia, hewan, air, dan angin:
  • contoh tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh manusia : salak, vanili
  • contoh tumbuhan yang penyebukannya dibantu oleh hewan ( serangga, kelelawar, burung ) yakni bunga penghasil madu dan bunga yang mengeluarkan aroma, misalnnya kamboja, duren
  • contoh tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh air yakni tumbuhan yang habitatnya di dalam air, misalnya hydrilla
  • contoh tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin yakni tumbuhan yang serbuk sarinya kering dan ringan serta mahkota bunganya kecil, misalnya jagung dan rumput-rumputan
Empat ( 4 )  Jenis  Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sarinya:
  • autogami/penyerbukan sendiri adalah proses penyerbukan, di mana serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri
  • geitonogami/penyerbukan tetangga adalah proses penyerbukan, di mana serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang masih dalam 1 tumbuhan tersebut
  • alogami/penyerbukan silang adalah proses penyerbukan, di mana serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda tumbuhan namun tumbuhan tersebut masih satu jenis
  • penyerbukan bastar/hybrid adalah proses penyerbukan, di mana serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda jenisnya
Penyerbukan akan diikuti proses pembuahan. Pembuahan merupakan proses peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang pada akhirnya akan menghasilkan zigot dan menjadi organisme baru. Jika pembuahan berhasil maka akan terbentuk biji. Jadi hasil perkembangbikan generatif adalah biji.

2. Contoh Cara Perkembangbiakan  dan Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif

a. Contoh cara perkembangbiakan pada tumbuhan secara generatif adalah konjugasi, isogami, anisogami dan penyerbukan 

Konjugasi adalah peristiwa transfer bahan genetik (yaitu plasmid F+ pada bakteri dan mikronukleus pada Protozoa) dari satu individu kepada individu lainnya. Mekanisme pertukaran bahan genetik ini terjadi pada bakteri dan beberapa protozoa. Penyatuan gamet terjadi pada salah satu individu. Secara morfologi tidak diketahui jenis kelaminnya, karena itu individu yang terlibat disebut sebagai individu positif (+) dan negatif (-).

Proses konjugasi diawali dari pembentukan berkas-berkas yang bergerak saling berdekatan dari kedua individu. Sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan. Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. Kedua plasma melebur, disebut plasmogami. Pada bakteri selanjutnya terjadi transfer plasmid dari satu bakteri kepada bakteri partner. Pada protozoa, seperti Paramecium, terjadi transfer mikronukleus dua arah (saling bertukar).

Isogami (Isogamy) adalah penyatuan dua gamet yang secara morfologis tidak berbeda, yaitu tidak terdiferensiasi dalam makro dan mikrogamet. Isogamet biasanya dari galur minus atau plus; tetapi pada kapang lendir Physarum, satu isogamet dapat bersatu dengan setiap gamet selama keduanya secara genetik berbeda pada semua ketiga lokus polimorf.

Anisogami (Anisogamy) adalah keadaan yang melibatkan peleburan gamet-gamet yang berlainan ukuran dan/atau motilitasnya. Pada oogami (oogamy), gamet-gamet berbeda dalam kedua sifat tersebut. Tampaknya sperma sering menyumbangkan sentriol tunggal untuk zigot yang terbentuk.

b. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif antara lain :
  • mangga
  • padi
  • kedelai
  • jagung
  • jambu
  • rambutan 

sumber :  http://www.ilmupengetahuanalam.com/2016/01/pengertian-dan-contoh-perkembangbiakan-tumbuhan-secara-generatif-dan-vegetatif.html

Sabtu, 04 Februari 2017

cara penanaman tanaman tahunan

Cara penanaman tanaman tahunan

Untuk kondisi lahan kering, penambahan bahan organik seperti pupuk kandang cukup sulit dilaksanakan. Hal ini disebabkan oleh tidak tersedianya pupuk kandang dalam jumlah yang cukup serta sulitnya membawa pupuk kandang dalam kondisi medan yang berbukit-bukit.  Untuk itu perlu dilakukan persiapan tanam yang cukup memadai.  Persiapan tanam yang dimaksudkan adalah ¬pembuatan lubang tanam jauh sebelum dilaksanakan tanam, penanaman leguminosa pohon (sebagai tanaman epelindung, penghasil bahan organik dan mulsa)  serta pemeliharaan bibit sebelum dipindah ke lapangan.

Penanaman sebaliknya dilakukan pada awal musim hujan, sedang¬kan pembuatan lubang tanam dilakukan 2-3 bulan sebelum tanam. Penutupan lubang dilakukan setelah ada hujan dengan mengguna¬kan tanah galian bagian atas yang telah dicampur dengan pupuk kandang, abu, dan Furadan untuk mencegah berkembangnya hama.

Penataan tanaman tahunan

Penataan dimaksudkan untuk mendukung usaha konservasi tanah dan air dengan memberikan media tumbuh yang optimal bagi tanaman tahunan maupun tanaman pangan yang berada di bawah¬nya, sesuai dengan kemiringan lahan.

Pada dasarnya semakin miring sebidang lahan, semakin banyak jumlah tanaman tahunannya dan sebaliknya akan semakin sempit lahan yang tersedia bagi tanaman pangan semusim.




sumber : http://mediataniindonesia.blogspot.co.id/2015/01/teknik-budidaya-tanaman-tahunan.html

cara budidaya tanaman pangan

Cara / Langkah-Langkah Membuat Budidaya Tanaman Pangan

Perencanaan
1.   Menentukan jenis tanaman yang dibudidayakan (sebagai contoh pilihlah tanaman kedelai yang ditanam di lahan kering! Kamu juga dapat memilih tanaman pangan lainnya.)
2.   Memilih varietas yang akan dibudidayakan sesuai dengan agroekosistem setempat.
3.   Membuat jadwal kegiatan budidaya.
4.   Menyusun kebutuhan sarana dan alat.
5.   Menentukan tugas setiap anggota kelompok.
Persiapan sarana produksi
Bahan untuk budidaya tanaman pangan:
1.   Benih
2.   Pupuk
3.   Pestisida
Alat –alat yang diperlukan dalam budidaya tanaman pangan
1. Cangkul
2. Kored
3. Tugal
4. Gembor
Tahapan budidaya tanaman kedelai di lahan kering
 
Pengolahan lahan
Tanah diolah dengan bajak dan cangkul sampai gembur. Untuk pengaturan pengairan perlu saluran air pada setiap 4 meter di sekeliling lahan tanam sedalam 30 cm dan lebar 25 cm.
Penanaman
Dianjurkan menggunakan benih berserti­kat dengan kebutuhan benih sekitar 40 kg/ha. Penanaman benih dengan cara ditugal, jarak tanam 40 x 10 cm atau 40 x 15 cm sesuai kesuburan tanah. Setiap lubang tanaman diisi 2 butir benih lalu ditutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah benih dimasukkan ke dalam lubang tanam, tanah diberi insektisida Furadan 3G yang dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 5-6 butir. Karbofuran adalah bahan aktif dari insektisida Furadan 3G.
Pemupukan
Pemupukan tanaman kedelai dianjurkan menggunakan pupuk Urea, SP-36, dan KCl dengan dosis masing-masing sebesar 50 kg/ha, 100 kg/ha dan KCl 50 kg/ha atau sesuai anjuran setempat. Semua jenis pupuk diberikan pada waktu bersamaan setelah tanam. Mula-mula urea dan TSP dicampur, lalu disebar merata, disusul penyebaran KCl, kemudian diratakan dengan penggaruan. Pupuk hayati juga diberikan dengan cara mencampurnya dengan benih.
Penyulaman
Benih yang tidak tumbuh segera disulam, sebaiknya memakai bibit dari varietas dan kelas yang sama. Penyulaman paling lambat dilakukan pada saat tanaman berumur 1 minggu setelah tanam.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan paling sedikit dua kali karena di lahan kering gulma tumbuh dengan subur pada musim penghujan. Penyiangan I pada saat tanaman berumur 2 minggu. Penyiangan dilakukan menggunakan cangkul atau kored. Penyiangan II jika tanaman sudah berbunga (kurang lebih umur 7 minggu), menggunakan kored atau gulma dicabut dengan tangan.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian dilakukan jika serangan sudah menimbulkan kerugian secara ekonomi agar tidak menambah biaya budidaya. Hama yang menyerang kedelai dapat dikendalikan menggunakan inseksitisida, sedangkan penyakit dikendalikan menggunakan fungisida. Beberapa jenis insektisida dan fungisida yang digunakan untuk kedelai adalah: Azodrin 15 WSC, Marshal 200 EC, Huslation 40 EC, Surecide 25 EC, Kharpos 50 EC, Agrothion 50 EC, Dursban 20 EC, Agrifos 400 SL. Penggunaan insektisida dan fungisida harus sesuai dengan dosis anjuran yang terdapat dalam kemasannya.
Panen
Kedelai harus dipanen pada tingkat kemasakan biji yang tepat. Panen terlalu awal menyebabkan banyak biji keriput, sedangkan panen terlalu akhir menyebabkan kehilangan hasil karena biji rontok. Ciri-ciri tanaman kedelai siap panen adalah sebagai berikut:
1.   Daun telah menguning dan mudah rontok.
2.   Polong biji mengering dan berwarna kecoeklatan.
3.   Panen yang benar dilakukan dengan cara menyabit batang dengan menggunakan sabit tajam dan tidak dianjurkan dengan mencabut batang bersama akar.
Cara ini selain dapat mengurangi kesuburan tanah, juga tanah yang terbawa akan dapat mengotori biji. 



sumber : http://portalprakarya.blogspot.co.id/2016/09/cara-langkah-langkah-membuat-budidaya.html