Sabtu, 04 Februari 2017

reproduksi dan perkembang biakan

REPRODUKSI DAN PEMBIAKAN TANAMAN
A.  Pengertian Perkembangbiakan/ Reproduksi
Perkembangbiakan atau Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu reproduksi generatif (seksual) dan reproduksi vegetatif (aseksual).
B.  Jenis-Jenis Perkembangbiakan/Reproduksi Tanaman
1.    Reproduksi  Generatif  (seksual).
Reproduksi generatif (seksual) adalah reproduksi/perkembangbiakan yang didahului peleburan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Peristiwa ini disebut pembuahan. Pembuahan (fertilisasi) pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (persarian/polenasi). Alat pembiakan generatif pada tumbuhan yaitu bunga sebagai tempat terjadinya penyerbukan.
Sistem penyerbukan tanaman dapat ditentukan dengan mempelajari struktur bunga, waktu masak putik atau benang sari, ada tidaknya sterilitas dan kompatibilitas antara putik dan benang sari.
Berdasarkan strukturnya bunga dapat dikelompokkan menjadi:
-       Bunga Lengkap : bunga yang memiliki 2 organ seks(benang sari & putik) dan 2 perhiasan bunga(klopak dan mahkota). Contoh tanaman yang memiliki bunga lengkap antara lain: ubi jalar, Kacang tanah, Singkong karet, Cabai, Kembang sepatu, Mangga, Jambu biji dan Kapas.
-       Bunga Tidak Lengkap: bunga yang tidak memiliki 1 dari bagian keempat bagian bunga lengkap. Contoh tanaman yang memiliki bungan tidak lengkap antara lain: Padi, Sorgum dan Pepaya betina.
Sedangkan berdasarkan kelengkapan organ seksualnya, bunga dapat dikelompokkan menjadi:
-       Bunga Sempurna: bunga yang memiliki organ seksual lengkap(benang sari dan putik), disebut juga bunga hermaprodit. Contoh tanaman yang memiliki bunga sempurna antara lain: Padi, Ubi jalar, Kacang tanah, Singkong karet, Cabai, Kembang sepatu, Mangga, Jambu biji dan Kapas.
-       Bunga Tidak Sempurna: bunga yang tidak memiliki salah satu dari organ seksual. Contoh tanaman yang memiliki bunga tidak sempurna yaitu Pepaya betina.
Tahap-tahap perkembangbiakan atau reproduksi tanaman yaitu :
Penyerbukan
Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik.
a.    Macam-Macam Penyerbukan
1)   Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari pada tujuan
a)    Anemogami: penyerbukan yang disebabkan oleh angin.
Ciri-ciri tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin ialah:
ü bunganya tidak bermahkota
ü serbuk sarinya bergantungan kedudukannya
ü serbuk sarinya banyak dan ringan
ü kepala putiknya besar.
ü Contohnya: rumput, tebu, dan alang-alang.
b)   Zoidiogami: penyerbukan yang dibantu oleh hewan.
Berdasarkan jenis hewannya dapat dibedakan lagi menjadi:
·      Entomogami: penyebabnya adalah serangga. Tumbuhan yang penyerbukannya memerlukan bantuan serangga umumnya mempunyai ciri-ciri:
ü mahkota bunga berwarna mencolok
ü mengeluarkan bau yang khas.
ü mempunyai kelenjar madu
·      Ornitogami: penyerbukan karena bantuan burung, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mengandung madu atau air.
·      Kiropterogami: penyerbukan karena bantuan kelelawar, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mekar pada malam hari.
·      Malakogami: penyerbukan karena bantuan siput, terjadi pada tumbuhan yang banyak dilekati siput.
c)    Hidrogami: penyerbukan karena bantuan air. Ini pada umumnya terjadi pada tumbuhan yang hidup di dalam air, misalnya Hydrilla.
d)   Antropogami: disebut juga penyerbukan buatan atau sengaja, yaitu penyerbukan karena bantuan manusia. Hal ini dilakukan oleh manusia karena tidak terdapatnya vektor yang dapat membantu penyerbukan. Contohnya, tumbuhan vanili.
2)   Berdasarkan asal serbuk sari
a)    Autogami atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami. Contoh tanaman menyerbuk sendiri antara lain: Padi, Kacang tanah, Sorgum, Jambu biji, Kapas dan Cabai.
b)   Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi masih dalam satu individu.
c)    Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam satu species/jenis. Contoh tanaman menyerbuk silang  antara lain : Ubi jalar, Singkong karet, Kembang sepatu, Mangga dan Papaya betina.
d)   Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik berasal dari spesies lain.
Terjadinya penyerbukan belum memberi jaminan akan terjadinya pembuahan, karena buluh serbuk sari yang berasal dari serbuk sari dalam perkembangan selanjutnya belum tentu dapat mencapai sel telur, yang letaknya di dalam bakal buah jauh dari kepala putik. Pada beberapa jenis tumbuhan penyerbukannya tidak mungkin terjadi secara autogami (penyerbukan mandiri). Hal ini antara lain disebabkan oleh:
ü Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak.
ü Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan. Dikogami dapat dibedakan atas:
-       Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu dari pada putiknya. Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang Bombay.
-       Protogini, bila putik suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk sarinya. Contohnya: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat.
-       Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari bunga tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali dengan bantuan manusia atau hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain sebagainya.
-       Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik tidak sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca piring, dan lain sebagainya).
Pembuahan
Penyerbukan akan menghasilkan individu baru apabila diikuti oleh pembuahan, yaitu peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Pada tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal pada Gymnospermae, dan pembuahan ganda pada Angiospermae.
1.    Pembuahan Tunggal
Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka. Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian dengan mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya akan diserap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil. Serbuk sari ini sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak ke ruang arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel yang terdapat di antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke samping akan terlarut. Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif membelah menjadi dua dan menghasilkan sel dinding atau sel dislokator, dan sel spermatogen atau calon spermatozoid. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua sel permatozoid. Setelah sampai di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan kedua sel spermatozoid lepas ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan, sehingga spermatozoid dapat berenang di dalamnya. Pada ruang arkegonium terdapat sejumlah sel telur yang besar. Tiap sel telur bersatu dengan satu spermatozoid, sehingga pembuahan pada Gymnospermae selalu mengasilkan zigot yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Pembuahan tunggal seperti ini misalnya terjadi pada pohon Pinus.
2.    Pembuahan Ganda
a.    Perkembangan serbuk sari
Serbuk sari yang jatuh di kepala putih terdiri atas satu sel dengan dua dinding pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam). Eksin pecah, kemudian intin tumbuh memanjang membuat buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar didepan adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang kecil di belakang adalah inti generatif. Inti generatif membelah lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid.
b.    Pembentukan sel telur
Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal biji sel nuselus membelah menjadi 4 sel baru. Tiga di antaranya mereduksi dan yang satu tumbuh menjadi calon inti kandung lembaga primer. Inti calon kandung lembaga primer membelah menjadi dua, yang selanjutnya masing-masing menuju ke kutub yang berlawanan, yang satu bergerak ke kalaza yang lain mendekati mikrofil. Kemudian masing-masing membelah lagi dua kali, sehingga terbentuklah 8 inti. Yang dekat kalaza 3 inti menempatkan diri berdekatan disebut antipoda. Yang satu lagi bergerak ke tengah. Yang dekat mikrofil 3 inti menempatkan diri berdekatan. Yang tengah adalah ovum, sedang mengapitnya adalah sinergid, yang satu lagi juga menuju ke tengah. Dua inti yang bergerak ke tengah bersatu membentuk inti kandung lembaga sekunder yang diploid. Kemudian spermatozoid yang satu membuah ovum membentuk zigot, sedang spermatozoid yang satu lagi membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan calon endosperm yang triploid. Inilah yang dinamakan pembuahan ganda. Masuknya inti generatif ke dalam ruang bakal biji ada beberapa cara, yaitu:
ü Porogami : bila dalam pembuahan masuknya spermatozoid melalui mikrofil.
ü Aporogami : bila masuknya spermatozoid tidak melalui mikrofil. Bila masuknya spermatozoid melalui kalaza, maka disebut kalazogami.
Embrio pada tumbuhan berbiji dapat terjadi karena:
·      Amfiksis (amfmiksis), yaitu terjadinya embrio melalui peleburan antara ovum dan sel spermatozoid.
·      Apomiksis,embrio terjadi bukan dari peleburan sel telur dengan sel spermatozoid. Apomiksis dapat terjadi karena:
-       Partenogenesis, yaitu pembentukan embrio dari sel telur tanpa adanya pembuahan.
-       Apogami, yaitu embrio yang terjadi dari bagian lain dari kandung lembaga tanpa adanya pembuahan, misalnya dari sinergid atau antipoda.
-       Embrioni adventif, yaitu embrio yang terjadi dari selain kandung lembaga. Misalnya, dari sel nuselus.
Terjadinya amfimiksis dan apomiksis secara bersama-sama menyebabkan terdapatnya lebih dari satu embrio dalam satu biji. Peristiwa ini disebut poliembrioni. Poliembrioni sering dijumpai pada jeruk, mangga, nangka, dan sebagainya.
2.    Reproduksi Vegetatif (aseksual)
Reproduksi vegetatif (aseksual) adalah terjadinya individu baru tanpa didahului peleburan dua sel gamet. Perkembangbiakan atau reproduksi vegetative dibedakan atas dua, antara lain:
a.    Reproduksi Vegetatif Alami
Vegetatif alami Yaitu terjadi individu baru tanpa adanya campur tangan manusia. Reproduksi seperti ini terjadi dengan beberapa cara, yaitu:
1)        Dengan pembelahan sel, terjadi pada tumbuhan bersel satu, misalnya alga bersel satu Chlorella,Chlamydomonas, dll.
2)        Dengan menghasilkan spora vegetatif, misalnya pada tumbuhan paku, fungi, dan ganggang
3)        Dengan rhizoma atau akar tinggal: pada irut, bunga tasbih, lengkuas, temulawak, dan kunyit.
4)        Dengan stolon atau geragih, misalnya pada pegagan (Sentela asiatica), rumput teki (Cyperus rotundus), arbei, dan lain sebagainya.
5)        Dengan umbi batang, misalnya pada kentang (Solanum tuberosum).
6)        Dengan umbi lapis, misalnya pada bawang merah (Allium cepa).
7)        Dengan umbi akar, misalnya pada ketela pohon
8)        Dengan tunas, misalnya pada bambu (Gigantochloa sp).
9)        Dengan tunas adventif, misalnya pada cocor bebek
b.    Reproduksi Vegetatif Buatan
Selain itu tumbuhan dapat juga berkembang biak dengan cara tak kawin dan dengan bantuan manusia, biasa disebut reproduksi secara vegetatif buatan, misalnya: mencangkok, stek, okulasi, mengenten, dan merunduk.
a)    Stek
Stek adalah perbanyakan tanaman dengan cara pemisahan atau pemotongan bagian tanaman seperti batang, daun, pucuk, dan akar. Jenis tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara ini adalah  tanaman berkayu dan beberapa tanaman stek tak berkayu.Contohnya :kedondong, jambu air, markisa, delima, cermai, anggur ,bugenvil, mawar, melati dan soka.
Cara menyetek:
·      Memilih jenis tanaman yang tahan hama dan penyakit, umur batang kurang lebih satu tahun, batang dan akar sehat, serta tidak kekurangan gizi.
·      Batang yang cukup tua atau batabg yang memiliki mata tunas dipotong kira-kira 10-30 cm. Batang  tersebut dapat ditanam dan akan menjadi individu baru.
b)   Mencangkok
Jenis tanaman yang dapat dicangkok misalnya pohon mangga.Berbagai jenis jeruk, berbagai jenis jambu, belimbing, serta kelengkeng. Kelompok tanaman hias yang dapat dicangkok antara lain soka, bugenvil, dan puring.
Cara mencangkok:
·      Terlebih dahulu memilih pohon induk yang cukup umurnya, tidak  terlalu tua juga tidak terlalu muda, telah berbuah sebanyak tiga  kali, pohon tumbuh subur, kuat dan serial, serta percabangannya cukup banyak.
·      Membungkus bagian-bagian batang yang telah diikuti  dengan tanah yang mengandung hormone dan pupuk NPK. Kemudian dibungkus dengan plastic bening atau sabut dan selanjutnya diikat dengan tali
·      Akar akan mulai tumbuh setelah 1-3 bulan sejak batang dicangkok, kemudian dilakukan pemotongan pertumbuhan akar cangkokan dan hasilnya dapat ditanam.
c)    Merunduk
Merunduk dapat dilakukan pada batang beberapa jenis tanaman yang secara normal berdiri tegak kemudian dibengkokkan hingga menyentuh tanah sehingga akan segera berakar pada mawar .
·      Merunduk biasa
Cabang tanaman dirundukkan dan ditimbun dengan tanah, kecuali  ujung cabangnya. Setelah membentuk akar, cabang atau batangnya dipotong, sehingga diperoleh tanaman baru.. Cara ini dapat  dikerjakan pada mawar, jambu air, dan arbel
·      Merunduk majemuk
Seluruh batang dirundukkan kemudian ditimbuni tanah pada beberapa tempat    atau seluruh tempat. Cara ini dapat dikerjakan pada tanaman soka dan anggur.
d)   Mengenten (menyambung/kopulasi)
Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel. Cara ini banyak dilakukan pada singkong dan buah-buahan. Mula-mula biji disemaikan. Setelah tumbuh lalu disambung dengan ranting/cabang dari pohon sejenis yang buahnya baik. Kemiringan potongan ± 45°. Diameter batang atas harus sesuai dengan diameter batang bawah. Kedua sambungan itu diikat dengan kuat. Diusahakan agar tidak terjadi infeksi. Buah yang dihasilkannya akan sama dengan buah yang dihasilkan pohon asalnya.
Keuntungan dan kerugian reproduksi vegetatif buatan
Banyak petani yang mengembangkan cara reproduksi pada tanaman buah-buah, tanaman liar, dan lain-lain dengan cara mencangkok, stek, merunduk, okulasi, mengenten dan lain-lain. Cara ini memberikan beberapa keuntungan antara lain:
·      Sifat tanaman baru akan sama persis dengan sifat tanaman induk.
·      Cepat menghasilkan buah.
Disamping itu ada pula beberapa kerugian, antara lain:
·      Tanaman yang berasal dari stek ataupun mencangkok umumnya mempunyai sistem perakaran yang kurang kuat.
·      Perkembangbiakan secara vegetatif dapat menghasilkan sedikit keturunan.
·      Bila tanaman hasil reproduksi vegetatif dipotong ranting-rantingnya maka dapat menyebabkan menurun pertumbuhannya.

sumber :  http://blogismailputramanimpaho.blogspot.co.id/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar