Rabu, 08 Februari 2017

langkah kultur jaringan

Langkah Kultur Jaringan untuk Tanaman

  1. Pemilihan tanaman induk sebagai sumber eksplan
Tanaman yang dipilih harus sudah jelas jenis, varietas, dan spesiesnya, serta bebas dari penyakit dan hama. Setelah itu, tanaman harus disiapkan di rumah kaca sehingga bebas dari kemungkinan kontaminasi.
  1. Inisiasi kultur
Kultur haruslah aseptik (bebas dari mikroorganisme) atau aksenik (tidak terkontaminasi mikroorganisme yang tak diinginkan. Di tahap ini, eksplan diharapkan bisa memulai pertumbuhan baru, yang bagian-bagiannya akan dipilih yang terkuat untuk multiplikasi.
  1. Sterilisasi
Saat proses kultur jaringan berlangsung, semua harus dilakukan di tempat yang steril, dengan alat-alat yang juga bersih. Untuk peralatan bisa menggunakan etanol. Tak hanya tempat dan alat, orang-orang yang melakukannya juga harus dibersihkan.
  1. Multiplikasi
Menggandakan tunas atau embrio tanaman dan memeliharanya dalam kondisi tertentu sehingga selalu siap untuk digunakan ke tahap berikutnya. Penggandaan bisa dengan merangsang pertumbuhan tunas cabang dan juga percabangan aksiler, atau merangsang pucuk secara adventif.
  1. Pengakaran
Fase di mana eksplan menunjukkan adanya pertumbuhan di bagian akar. Pada saat ini, pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat perkembangannya, serta mengawasi kemungkinan timbulnya bakteri/jamur.
  1. Aklimatisasi
Memindahkan eksplan atau bakal tanaman dari ruang steril ke bedengan. Harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan sungkup, yang berguna sebagai pelindung bibit dari hama. Baru setelah bibit berhasil beradaptasi, sungkup dilepaskan perlahan dan bibit dipelihara seperti biasa.

Tentang Laboratorium

Tempat melakukan metode ini semua harus berada di laboratorium yang memenuhi syarat berikut:
  • Jauh dari polusi.
  • Dekat dengan tenaga listrik dan air.
  • Berada di daerah tinggi sehingga suhu ruangan terjaga tetap rendah.
Untuk ukuran dari laboratoriumnya sendiri, tergantung dari jumlah bibit yang akan dihasilkan. Sebagai patokan, untuk laboratorium seluas 250 m2, bisa menjadi tempat untuk produksi bibit sebanyak 400 ribu hingga 500 ribu bibit, yang akan mengisi lahan seluas 500-800 ha.
Laboratorium tersebut juga harus mempunyai gudang penyimpanan bahan, ruang untuk membuat media, ruang tanam, ruangan inkubasi, dan rumah kaca.


sumber :  http://jokowarino.id/langkah-langkah-melakukan-kultur-jaringan-untuk-budidaya-tanaman/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar