Bentuk Pupuk Organik
Dilihat dari bentuknya ada dua jenis pupuk, yaitu pupuk padat dan cair. Pupuk padat sudah lazim digunakan petani. Aplikasi pemupukan organik padat dapat dengan cara ditabur atau dibenamkan dalam tanah. Sementara organik cair berbentuk cairan. Pada umumnya, organik cair merupakan ekstrak bahan organik yang sudah dilarutkan dengan pelarut seperti air, alkohol, atau minyak. Senyawa organik yang mengandung unsur karbon, vitamin, atau metabolit sekunder dapat berasal dari ekstrak tanaman, tepung ikan, tepung tulang, atau enzim. Pengaplikasian organik cair umumnya dengan cara disemprotkan ke tanaman atau dikocorkan ke tanah.Pupuk Kandang
Pupuk kandang merupakan pupuk dari hasil fermentasi kotoran hewan ternak baik dalam bentuk padat maupun cair. Jumlah serta kandungan unsur hara baik kotoran padat maupun cair masing-masing ternak berbeda-beda. Perbedaan itu detentukan kondisi dan jenis hewan serta jumlah dan jenis pakan hewan tersebut. Akan tetapi selisih dari kandungan hara tersebut juga sangat tipis, sehingga tidak perlu menjadi pertimbangan untuk menentukan pupuk kandang yang akan digunakan. Pupuk kandang mengandung unsur hara lengkap, baik makro maupun mikro. Dilihat dari proses dekomposisinya pupuk kandang dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk panas merupakan pupuk yang terbentuk karena proses penguraian oleh mikroorganisme berlangsung cepat sehingga menghasilkan panas. Contoh puuk kandang panas antara lain kotoran ayam dan kuda. Sedangkan pupuk dingin merupakan pupuk yang terbentuk karena proses penguraian oleh mikroorganisme berlangsung sangat pelan sehingga tidak menghasilkan panas. Contoh pupuk kandang dingin antara lain, kotoran sapi, kerbau, dan babi.Kompos
Kompos merupakan pupuk hasil pelapukan bahan-bahan tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun-daunan, rumput-rumputan, limbah organik pengolahan pabrik, serta sampah organik. Pemrosesan atau daur ulang limbah industri organik merupakan cara tepat untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hasilnya dapat digunakan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Pengomposan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, pengaturan kondisi mikroklimat, seperti suhu atau kelembaban, dan menambahan mikroorganisme pengurai atau dekomposer sebagai aktivator. Pengomposan berarti merangsang perkembangan bakteri (jasad renik) untuk menguraikan bahan-bahan yang dikomposkan agar terurai menjadi senyawa lain. Dalam proses penguraian tersebut mengubah unsur hara yang terikat dalam senyawa organik sukar larut menjadi senyawa organik larut (tersedia) sehingga langsung bisa diserap tanaman. Pengomposan juga bertujuan menurunkan rasio C/N. Jika bahan organik yang memiliki rasio C/N tinggi tidak dikomposkan dan langsung diberikan ke dalam tanah maka proses penguraiannya akan terjadi di tanah, mengakibatkan CO2 dalam tanah meningkat sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman, bahkan pada tanah ringan mengakibatkan daya ikat terhadap air rendah serta struktur tanahnya berserat dan kasar.Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang memanfaatkan jaringan tanaman hijau. Jenis tanaman yang sering digunakan sebagai pupuk hijau adalah tanaman leguminose. Secara umum ciri-ciri tanaman yang dapat digunakan sebagai pupuk hijau adalah : pertumbuhannya cepat, perakarannya dangkal, bagian atas lebat dan sukulen, tanaman tahan terhadap kekeringan dan mampu tumbuh baik di tanah miskin hara. Beberapa keuntungan memanfaatkan tanaman leguminose sebagai pupuk hijau antara lain : - Leguminose mampu menambat N dari udara, sehingga dapat menambah unsur N dalam tanah. - Leguminose mampu mendorong aktivitas mikroorganisme. - Leguminose mampu mendorong struktur tanah menjadi lebih remah. - Leguminose dapat bekerja sebagai pelindung erosi tanah. Cara aplikasi pupuk hijau dapat dengan membenamkannya ke dalam tanah atau sebagai mulsa penutup tanah.Pupuk Mikroba
Pupuk mikroba merupakan formulasi inokulan strain-strain mikroba unggul untuk meningkatkan atau menambah unsur hara dalam tanah. Keberadaannya sangat berperan bagi pertanian organik berkelanjutan. Ada beberapa jenis pupuk mikroba di pasaran, antara lain mikroba penambat N, mikroba pelepas (pelarut) fosfat, serta mikroba dekomposer.sumber ; http://www.tanijogonegoro.com/2013/02/pupuk-organik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar